Museum Art Lumen Eclipse dan Kontributor Senimannya
Museum Art Lumen Eclipse dan Kontributor Senimannya – Museum tentu mempunyai peran penting bagi masyarakat luas, terutama dalam hal melestarikan budaya setempat. Seperti halnya Museum Art Lumen Eclipse. Ini adalah museum ternama dunia yang berhasil mendapatkan perhatian dari masyarakat.
Museum Art Lumen Eclipse mampu menyajikan seni gerak di ruang publik dengan sangat baik. Dalam penampilannya, museum ini menampilkan seni lewat video luar ruangan, tempat sosial dan web sosial. Karena itulah museum ini sangat layak untuk dikunjungi.
Tentang Museum Art Lumen Eclipse
Museum menjadi tempat yang mampu memberikan pengetahuan maupun kesadaran bagi siapa saja yang mendatanginya. Salah satunya adalah Museum Art Lumen Eclipse. Ini adalah museum yang diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 November 2005 di Harvard Square, Cambridge, Massachusetts.
Museum ini menyajikan seni gerak kontemporer di ruang publik dengan menggunakan tampilan video luar ruang, tempat sosial hingga web tertentu. Museum ini memamerkan 8 karya setiap bulannya dengan mewakili lebih dari 300 seniman sejak tahun 2005.
Tentunya ada begitu banyak seniman yang berpartisipasi pada pameran di museim ini. Misalnya, Miranda July, Yoko Ono, Max Hattler, Isaac Julien, Michel Gondry dan sebagainya. Jadi, dapat dikatakan bahwa ada begitu banyak seniman yang ambil andil di museum ini.
Selain itu, museum ini juga kerap menyelenggarakan pemutaran film bulanan yang intim guna memfasilitasi dialog seniman dam penikmat karyanya. Pemutaran film ini diadakan di tempat-tempat yang melokal seperti di Cambridge MA.
Seniman yang Terlibat dengan Museum Art Lumen Eclipse
Terdapat begitu banyak seniman yang terlibat dengan museum ini. Karya para seniman ini ditampilkan lewat museum untuk dipamerkan dengan baik sehingga bisa dinimati oleh masyarakat luas. Beberapa diantaranya:
1. Yoko Ono
Salah satu seniman yang sukses memamerkan karyanya di Museum Art Lumen Eclipse adalah istri dari John Lennon yaitu Yoko Ono. Musikus sekaligus seniwati asal Jepang ini banyak menyumbangkan karya-karyanya untuk dipamerkan di Museum Art Lumen Eclipse.
Yoko Ono dikenal sebagai seniman konseptual juga sekaligus aktivis perdamaian. Bukan hanya berkarya seorang diri saja. Akan tetapi, terkadang Yoko Ono juga berkarya bersama suaminya yaitu John Lrnnon. Beberapa karya terbaik Yoko Ono, diantaranya:
* Tempat Tidur untuk Perdamaian.
* Pohon Harapan.
* Potong Sepotong.
* Buku Grapefruit.
* No 4.
* Setengah Kamar.
* Film Senyum.
* Family Album.
* Lukisan Asap.
* Potongan-Potongan Langit.
2. Miranda July
Bukan hanya dikenal sebagai pembuat film saja, namun Miranda July juga dikenal sebagai seorang aktivis sekaligus pengarang. Bukan hanya film saja, Miranda July juga berhasil menelurkan seni pertunjukkan langsung serta monolog. Beberapa karya populer Miranda July, diantaranya:
* No One Belongs Here More Than You.
* The First Bad Man.
* Learning to Love You More.
* It Chooses You.
* Miranda July.
* The Boy from Lam Kien.
* Es Findet Dich.
* Algo Que No Necesita Nada.
* Tin House: Fantastic Women.
* Me and You and Everyone We Know.
* The Future.
* Kajillionare.
* Madelines Madeline.
* Nest of Tens.
* Fire of Love.
* Getting Stronger Every Day.
3. Max Hattler
Max Hattler merupakan pembuat film sekaligus seniman video yang turut menjadi bagian dari acara pertunjukkan seni di Museum Art Lumen Eclipse. Laki-laki kelahiran Jerman ini juga terjun ke dalam dunia animasi, seni digital hingga seni kontempores. Karya-karya Max Hattler, seperti:
* Collision.
* Spin.
* Shift.
* AANAATT.
* Sync.
* Heaven.
* Hell.
4. Martha Colburn
Martha Colburn dikenal sebagai artis sekaligus pembuat film yang semakin populer karena film animasi yang ia ciptakan sendiri menggunakan teknik boneka, melukis di kaca serta kolase. Karya-karyanya tentu sangat berlimpah, diantaranya:
* Day of The Dutch.
* Colony Collapse Disorder.
* Mechanical Mammoth.
* Anti-Fracture Mining Film.
* Thriumph of The Wild.
* Myth Labs.
* Evil of Dracula.
* Destiny Manifesto.
* Thriumph of The Wild.
* Cosmetic Emergency.
* Meet Me in Wichita.
5. Takeshi Murata
Ia merupakan seniman kontemporer yang berasal dari Amerika. Takeshi Murata berhasil menciptakan karya seni media digital dengan menggunakan teknik animasi video sekaligus komputer secara bagus. Bahkan ia juga pernah berhasil mengadakan pameran tunggal di Hirshhorn Museum and Sculpture Garden.
Seniman kelahiran 1974 ini berhasil menelurkan banyak karya-karya terkenal. Tentunya karya dari Takeshi Murata bisa dilihat melalui halaman website utamanya yaitu takeshimurata.com. Beberapa karya populernya, seperti:
* Monster Movie.
* Untitled (Silver).
* Night Moves.
* Untitled (Pink Dot).
* OM Rider.
6. Isaac Julien
Pria kelahiran tahun 1960 ini merupakan seniman instalasi asal Inggris yang juga dikenal sebagai pembuat film sekaligus profesor seni ternama di UC Santa Cruz. Karya-karya Isaac Julien juga bisa dinikmati di Museum Art Lumen Eclipse. Beberapa karya ternama Isaac Julien, ialah:
* Looking for Langston.
* Red Africa.
* Playtime and Kapital.
* The Shadow.
* Riot.
* Geopoetics.
7. Janet Biggs
Karya-karya Janet Biggs juga turut menyemarakan Museum Art Lumen Eclipse. Janet Biggs sebetulnya merupakan seorang seniman Amerika yang populer karena karya-karya fotografi, video serta seni pertunjukkan lainnya.
Karya yang ditelurkan oleh Janet Biggs lebih berfokus kepada individu dalam situasi ekstrem serta seringkali menavigasi wilayan antara sains dan seni. Beberapa karya dari Janet Biggs yang terkenal, diantaranya:
* Vanishing Point.
* Duet.
* Can’t Find My Way Home.
* A Step on The Sun.
Lumeneclipse – Museum Art Lumen Eclipse merupakan galeri seni publik yang bisa dengan mudah dijumpai di Harvard Square. Museum ini memamerkan ratusan karya seniman ternama dunia yang bisa disaksikan oleh siapa saja. Menariknya lagi, museum ini juga kerap memutar film bulanan yang sarat akan seni.